RSS

MAKALAH PUPUK


MAKALAH ANALISA NON PANGAN
PUPUK SUPERPHOSPAT

Stemba c0munity.jpg


DISUSUN OLEH :
Adam murtaji                                                                                           (01)
Dian listaningrum A.P                                                                              (12)
Latifah Zahro                                                                                           (20)
Levina Cahyani                                                                                        (21)
Neni Rahmawati                                                                                       (26)
3K1

SMk NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
JL.Kadar Maron kotak pos 104
Tahun ajaran 2011/2012






KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Pupuk Superphospat” dengan tepat waktu.Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada guru pengampu mata diklat analisa non pangan yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada semua anggota tim kelompok yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini.
            Makalah ini dibuat untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam pupuk superphospat serta manfaat pupuk bagi tumbuhan.
            Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kamiharapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.





Temanggung,              2011




     Tim Penyusun,  











BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Fosfor merupakan salah satu nutrisi utama yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Fosfor tidak terdapat secara bebas di alam. Fosfor ditemukan sebagai fosfat dalam beberapa mineral dan merupakan unsur pokok dari protoplasma.
            Fosfor terdapat dalam air sebagai ortofosfat. Sumber fosfor alami dalam air berasal dari pelepasan mineral-meneral dan biji-bijian.
Fosfat terdapat dalam tiga bentuk yaitu
H2PO4-
 HPO42-
PO43-
            Fosfat umumnya diserap oleh tanaman dalam bentuk ion ortofosfat primer H2PO4 atau ortofosfat sekunder HPO4 sedangkan PO4 lebih sulit diserap oleh tanaman. Bentuk yang paling dominan dari ketiga fosfat tersebut dalam tanah bergantung pada pH tanah. Pada pH lebih rendah, tanaman lebih banyak menyerap ion ortofosfat primer dan pada pH yang lebih tinggi ion ortofosfat sekunder yang lebih banyak diserap oleh tanaman.

Tujuan      
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1.      Untuk menambah wawasan mengenai pentingnya fosfor bagi tanaman
2.      Untuk memberikan sedikit penjelasan tentang pupuk yang mengandung fosfor
3.      Untuk menganalisa kandungan yang terdapat dalam pupuk fosfor
4.      Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Analisa Kimia Non Pangan












BAB II
ISI

            Sumber fosfat yang dalam tanah sebagai fosfat mineral yaitu batu kapur fosfat, sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya. Perubahan fosfor organik menjadi fosfor anorganik dilakukan oleh mikroorganisme. Selain itu, penyerapan fosfor juga dilakukan oleh liat dan silikat. Fosfat anorganik maupun organik terdapat dalam tanah. Bentuk anorganiknya adalah senyawa Ca, Fe, Al, dan F. Fosfor organik mengandung senyawa yang berasal
dari tanaman dan mikroorganisme dan tersusun dari asam nukleat, fosfolipid, dan fitin. Bentuk fosfor anorganik tanah lebih sedikit dan sukar larut. Walaupun terdapat CO2 didalam tanah tetapi menetralisasi fosfat tetap sukar, sehingga dengan demikian P yang tersedia dalam tanah relatif rendah. Fosfor tersedia didalam tanah dapat diartikan sebagai P- tanah yang dapat diekstraksikan atau larut dalam air dan asam sitrat. P- organik dengan proses dekomposisi akan menjadi bentuk anorganik
Pengaruh CO2 terhadap fosfor tanah adalah sebagai berikut :
Ca3(PO4)2   + 4 H2O + 4 CO2  → Ca(H2PO4)2  +  2 Ca(HCO3)2
P- tidak larut                              P- larut dalam air
           
            Biasanya fosfor dijumpai dalam jumlah yang banyak dalam biji, walaupun ia juga terdapat dalam semua bagian tanaman.  Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya berasal dari pelapukan bahan organik. Walaupun sumber fosfor didalam tanah mineral cukup banyak, tanaman masih  bisa mengalami kekurangan fosfor. Pasalnya, sebagian besar fosfor terikat secara kimia oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sangat sukar larut dalam air. Mungkin hanya 1 % fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
            Ketersediaan fosfor didalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi yang paling penting adalah pH tanah.  Pada tanah ber-pH rendah, fosfor akan bereaksi dengan  ion besi dan aluminium. Reaksi ini membentuk besi fosfat atau aluminium fosfat yang sukar larut dalam air sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. Pada tanah ber pH tinggi, fosfor akan bereaksi dengan ion kalsium. Reaksi ini membentuk ion kalsium fosfat yang sifatnya sukar larut dan tidak dapat digunakan oleh tanaman.          Dengan demikian, tanpa memperhatikan pH tanah, pemupukan fosfor tidak akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.
Selain pH, faktor lain yang menentukan pasokan fosfor pada tanaman adalah
sebagai berikut :


a. Aerasi
            Ketersediaan oksigen di dalam tanah (aerasi) diperlukan untuk meningkatkan pasokan fosfor lewat proses perombakan bahan organik oleh mikroorganisme tanah.Pada tanah padat atau tergenang air, penyerapan fosfor dan unsur-unsur lainnya akan terganggu.
b. Temperatur
            Secara langsung temperatur kamar dapat meningkatkan atau menurunkan ketersediaan fosfor. Pada temperatur yang relatif hangat, ketersediaan fosfor akan meningkat karena proses perombakan bahan organik juga meningkat.  Ketersediaan fosfor menipis di daerah yang bersuhu rendah.
c. Bahan organik
            Sebagian besar fosfor yang mudah larut diambil oleh mikroorganisme tanah untuk pertumbuhannya. Fosfor ini akhirnya diubah menjadi humus. Karena itu, untuk menyediakan cukup fosfor, kondisi  tanah yang menguntungkan bagi perkembangan mikroorganisme tanah perlu dipertahankan.
d. Unsur hara lain
            Tercukupinya jumlah unsur hara lain dapat meningkatkan penyerapan fosfor. Ammonium yang berasal dari nitrogen dapat meningkatkan penyerapan fosfor. Kekurangan unsur hara mikro dapat menghambat respon tanaman terhadap pemupukan fosfor. Didalam lapisan akar, fosfor tidak mudah hanyut oleh air. Sebagian besar tanah memiliki kapasitas fosfor yang tinggi, kecuali tanah pasir. Kehilangan cadangan fosfor disebabkan oleh pengikisan partikel tanah oleh erosi. Sifat pupuk fosfor sangat mudah bereaksi dengan tanah dan mudah terikat menjadi bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Fosfor terdapat pada seluruh sel hidup tanaman.
            Beberapa fungsi fosfor adalah membentuk asam nukleat (DNA dan RNA), menyimpan serta memindahkan energi Adenusin Tri Phosphate (ATP) dan Adenosin Di  Phosphate (ADP) merangsang pembelahan sel, dan membantu proses Asimilasi serta respirasi .  Fosfor berperan aktif dalam mentransfer energi didalam sel baik sel tanaman maupun hewan.
            Pemupukan fosfor dapat merangsang pertumbuhan awal bibit tanaman. Fosfor merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan mampu mempercepat pemasakan buah dan membuat biji menjadi lebih bernas. Pemupukan fosfor sangat diperlukan oleh tanaman yang tumbuh di daerah dingin, tanaman dengan perkembangan akar yang lambat atau terhambat, dan tanaman yang seluruh bagiannya dipanen.
Jika terjadi kekurangan fosfor, tanaman menunjukkan gejala pertumbuhan sebagai berikut :
ü Lambat dan kerdil
ü  Perkembangan akar terhambat
ü Gejala pada daun sangat beragam, beberapa tanaman menunjukkan warna hijau tua mengkilap yang tidak normal.
ü Pematangan buah terhambat
ü Perkembangan bentuk dan warna buah buruk
ü Biji berkembang secara tidak normal

A.    PUPUK   
   Dalam arti luas yang dimaksud pupuk  ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan pH tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacang-kacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
            Bahan pupuk selain mengandung  hara tanaman umumnya mengandung bahan lain, yaitu:
1.  Zat pembawa atau karier (carrier). Double superfosfat (DS): zat pembawanya adalah CaSO4 dan hara tanamannya fosfor (P).
2.  Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran bahan lain dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) sering mengandung kotoran sekitar 3% berupa khlor, asam bebas (H2SO4) dan sebagainya.
3.  Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar pupuk mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax dan sebagainya. Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel.
4.  Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi sering diberi filler agar ratio fertilizer nya dapat tepat sesuai dengan yang diinginkan, juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata

            Bagi tanaman, pupuk sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman, pupuk digunakan untuk tumbuh, hidup, dan berkembang. Jika dalam makanan manusia dikenal ada istilah gizi, maka dalam pupuk dikenal dengan nama zat atau unsur hara.Kandungan hara dalam tanaman berbeda    beda, tergantung pada jenis hara, jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenisnya, dan pengelolaan tanaman.
            Adapun tujuan pemupukan adalah :
a. Menambah zat hara dalam tanah sehingga kebutuhan makanan bagi tanaman dapat tercukupi.
b. Memperbaiki struktur tanah yaitu merubah zat zat yang semula tidak mudah diserap menjadi lebih mudah diserap oleh tanaman.
            Secara umum dapat dikatakan bahwa manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur dalam pupuk juga akan menghasilkan warna pupuk yang berlainan. Ada pupuk yang berwarna hitam karena banyak mengandung humus atau gambut, ada pupuk yang berwarna abu– abu, seperti pupuk TSP, karena diambil dari batuan fosfat yang berwarna demikian, dan ada pula pupuk yang berwarna putih bersih, seperti urea sebagai hasil dari proses kimia unsur nitrogen.
            Salah satu jenis pupuk yang mengandung fosfor adalah pupuk SP-36. Pupuk ini muncul karena sulitnya mendapatkan kandungan dasar  TSP yang masih diimpor. Oleh karena itu, kandungan fosfor dalam pupuk SP-36 ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pupuk TSP, sekitar 36 %.
             Superfostat adalah campuran enters monocalsium, monohidrat, dan gipsum
yang dibuat dengan mereaksikan asam sultat dengan batuan apatit ( batuan tostat ).
v SEJARAH PUPUK SUPERFOSFAT
            Superfosfat merupakan pupuk yang telah dihasilkan sejak pertengahan tahun 1800. Yang menjadi bahan baku superfostat adalah batuan fostat ( Ca3(PO4)CaF2) ,
dimana batuan fostat ini merupaka sumber penghasil senyawa foster yang digunakan sebagai bahan penting untuk pembuatan pupuk superfosfat . Asal mula penggunaan senyawa fostat dimulai sekitar tahun 1669 setelah penelitian seorang ahli kimia Jerman yang bernama Brand. Penemuannya memperkenalkan kegunaan senyawa fosfat sebagai pupuk. Hingga abad pertengahan abad  XIX,  sumber utama fosfat didapatkan dan tulang belulang. Namun hal ini, sungguh tidak mungkin untuk diteruskan, mengingat adanya kesulitan dalam hal penyediaan sumber fosfat yang sangat terbatas.
            Pada tahun 1842,  negara Inggris mengeluarkan ketetapan mengenai hak
paten bagi Jhon A. Lawes untuk  mengolah abu tulang  dengan asam sulfat . Hak paten inilah yang  menjadi dasar berdirinya industri pupuk. Perkembangan selanjutnya teradi cukup pesat yakni dengan ditemukannya banyak tambang fosfat di Inggris, USA, Rusia dan Perancis .Dari hasil penambangan akan diperoleh batuan fosfat atau juga disebut batuan apatit yang merupakan bahan  dasar  bagi senyawa fostat.  Rumus kimianya adalah CaF2.3Ca(PO4)2. Pengolahan terhadap batuan-batuan fosfat  akan
meningkatakan kegunaan dan efisiensi penggunaan  fosfat itu sendiri dalam dunia pertanian. Batuan fosfat tidak digunakan langsung namun harus mendapat perlakuan lanjut dari dalam industri.

v MACAM” SUPERFOSFAT
            Ada beberapa macam superfosfat, antara lain:
1. NORMAL SUPERFOSFAT (OSP)
            Normal superfosfat (OSP) dapat  dihasilkan reaksi stokiometri antara batu fosfat (Ca5 (PO4)3F2) dengan fosfat asam sulfat (H2SO4) dan penambahan air (H2O)
2. DOUBLE SUPERFOSFAT (DSP)
            Double Superfosfat adalah  suatu  fosfat yang tidak  mengandung gips  (tidak terbentuk gips pada akhir proses). Disebut double karena  kadar P2O5 jauh lebih besar dari kadar superfosfat yang normal. Double superfosfat diperoleh melalui reaksi antara batu  fosfat dengan asam fosfat dan air.
3. TRIPLE SUPERFOSFAT (TSP)
            Triple Superfosfat dibuat dengan mengasamkan batuan  fosfat oleh asam fosfat. Triple superfosfat mengandung P2O5 berkisar 46-50%. Dalam triple superfosfat ini tidak berbentuk gips (CaSO4).
            Pupuk superfosfat adalah pupuk fosfat buatan berbentuk gelintiran (glanular) yang komponen utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa monokalsium fosfat.
            Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 ,SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
v Berikut merupakan keunggulan PHOSPHATE SP-36 :
ü  Memberikan keseimbangan pertumbuhan terhadap tanaman karena tersediannya unsur yang diperlukan secara berimbang terutama P2O5
ü  Tidak higroskopis
ü  Mudah larut dalam air
ü  Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
ü  Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
ü  Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,penyakit dan kekeringan.
ü  Memacu pertumbuhan akar dan pertumbuhan sistem perakaran yang baik sehingga dapat mengambil / menyerap unsur hara lebih banyak sehingga pertumbuhan tanaman lebih sehat dan kuat
ü  Mengiatkan pertumbuhan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman
ü  Mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen
ü  Memacu metabolisme tanaman antara lain karbohidrat, lemak, dan pemindahan energi

v SYARAT MUTU
Syarat mutu pupuk SP-36 ditintukan seperti tabel di bawah ini:
No
URAIAN
PERSYARATAN
1
Kadar unsur hara fosfor sebagai P2O5


Total
Minimal 36% (adbk)

Yang dapat diserap
Minimal 34% (adbk)

Yang larut dalam air
Minimal 30% (adbk)
2
Kadar belerang sebagai S
Minimal 5% (adbk)
3
Kadar asam bebas sebagai H3PO4
Minimal 6% (adbk)
4
Kadar air
Minimal 5%
Catatan:adbk=atas dasar bahan kering

v Faktor-Faktor yang Berbengaruh Terhadap Efektivitas Penggunaan SP-36
            Berbagai faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas penggunaan pupuk SP-36 pada tanaman antara lain :
a.       Tanah
Sifat tanah yang berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan SP-36 diantaranya adalah tekstur tanah, jenis liat, pH, dan kadar hara P dalam tanah.Pada tanah dengan tekstur pasir (kasar) pupuk P akan mudah hilang, tercuci dibandingkan dengan tanah yang bertekstur lempung (sedang). Jenis liat tipe 1:1 (kaolinit), tanah Oxisols memiliki kemampuan menyerap fosfor lebih kuat sehingga tidak tersedia bagi tanaman. pH tanah masam dan basa ≤ 5,0 dan ≥ 8,0 biasanya mempengaruhi efektivitas pupuk fosfat karena adanya senyawasenyawa seperti Fe, Al, Mn (pH masam) dan CaMg (pH basa) yang sangat kuat mengikat fosfat sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Kadar fosfat dalam tanah juga akan sangat mempengaruhi efektivitas penggunaan pupuk SP36.
b.      Air
Ketersediaan air dalam jumlah yang cukup akan berpengaruh terhadap kelarutan pupuk fosfat yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap serapan pupuk fosfat oleh tanaman
c.       Cara Aplikasi
Pupuk fosfat kelarutannya lebih lambat dibandingkan dengan pupuk N dan Kdan pergerakannya lambat. Karena itu pupuk fosfat akan lebih efektif jika diberikan di sekitar perakaran
d.      Waktu Aplikasi :
Karena daya larutnya kurang, dan tidak mudah menguap maka pupuk fosfat sebaiknya diberikan paling lambat 7-10 hari setelah tanam
e.       Frekuensi Aplikasi :
Pupuk fosfat sebaiknya diberikan 1 kali selama pertumbuhan tanaman agar lebih efektif
f.       Mutu Pupuk :
     Untuk memperoleh hasil yang efektif, pupuk fosfat yang akan digunakan haruslah bermutu sesuai label. Karena itu perlu uji mutu pupuk di lab agar terhindar dari dari penipuan (pupuk palsu).
g.      Target Hasil :
     Berapa hasil yang kita inginkan berkaitan erat dengan jumlah pupuk SP36 yang harus digunakan.

Analisa kandungan pupuk SP-36
            Penentuan kadar fosfor sebagai P2O5
Prinsip: kadar P2O5 ditentukan secara spektrofotometri, ortofosfat direaksikan dengan ammonium molibdovanadat, kemudian akan membentuk senyawa kompleks molibdovanadat asam fosfat yang berwarna kuning.
            Penentuan kadar belerang sebagai S
Prinsip: Senyawa belerang dalam contoh dilarutkan dalam asam, diendapkan dengan larutan BaCl2 sebagai BaSO4, dan kemudian ditentukan secara gravimetri.
            Penentuan kadar asam bebas
Prinsip: Asam bebas dalam contoh dilarutkan dengan aseton, kemudian diencerkan 1:1 dengan air suling dan terakhir dititrasi dengan NaOH.
            Penentuan kadar air
Prinsip: Kadar air ditentukan dengan mengeringkan contoh pada suhu 105oC selama ± 3 jam. Kehilangan berat setelah pemanasan dihitung sebagai kadar H2O

Cara penggunaan pupuk SP-36
            Untuk tanaman semusim, pupuk SP 36 sebaiknya digunakan sebagai pupuk dasar. Sedangkan untuk tanaman tahunan diberikan pada awal atau akhir musim hujan atau segera setelah panen.
            Unsur fosfat merupakan salah satu nutrisi utama yang sangat esensial bagi tanaman disamping unsur nitrogen dan kalium. Peranan fosfat yang terpenting bagi tanaman adalah memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran serta memacu pertumbuhan generatif tanaman. Fosfat banyak tersedia di alam sebagai batuan fosfat dengan kandungan tri kalsium fosfat yang tidak larut dalam air. Agar dapat dimanfaatkan tanaman, batuan fosfat alam harus diubah menjadi senyawa fosfat yang larut dalam air.
            Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani (petani sawah / ladang / kebun) yang mempunyai konsumsi pupuk fosfat yang cukup tinggi, yaitu sebesar 800 ribu ton pada tahun 2005. Kebutuhan pupuk fosfat yang cukup tinggi tersebut dipenuhi oleh PT Petrokimia Gresik yang memproduksi pupuk fosfat SP-36 dan beberapa industri pupuk fosfat skala kecil yang memproduksi pupuk fosfat alam
            Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan pupuk fosfat adalah batuan fosfat yang cukup banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air. Namun, batuan fosfat yang terdapat di Indonesia mempunyai kandungan P2O5 yang tidak memenuhi spesifikasi untuk dipakai sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat dalam industri pupuk di Indonesia Sebagian besar kebutuhan batuan fosfat di dalam negeri dipenuhi dari impor






















BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
            Fosfor merupakan salah satu unsur hara yang penting bagi tumbuhan
Salah satu pupuk yang mengandung fosfor adalah pupuk Super Phosphat (SP-36)
            Peranan pupuk fosfat adalah memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran serta memacu pertumbuhan generatif tanaman.
            Dampak penggunaannya secara terus-menerus dapat mengurangi kesuburan tanah dan membuat hama kebal terhadap pestisida.

            B.Saran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar